Cluster Casablanca, Sentul City, Bogor - Jawa Barat - 16810 | Hotline: 0813-1112-5384 (Call/SMS/WA)

14 August 2025

Inyiak Daud Rasyidi, Ulama Adab dan Budaya

Balingka adalah kampung yang indah dan sejuk—terhampar di pelukan bukit dan Gunung Singgalang, ditenun kabut pagi, dan disiram cahaya kenangan.Tanah ini menyimpan sejarah besar dan jejak-jejak kebijaksanaan yang nyaris terlupakan. Di desa kecil ini, konon pernah hadir bapak angkat dan guru jiwa Tan Malaka (1897–1949), tokoh revolusioner yang kelak mengguncang dunia dengan pemikirannya. Balingka bukan sekadar titik di peta, melainkan pelataran sunyi tempat tumbuhnya kesadaran, keberanian, dan cinta tanah air.

Salah satu sosok agung dari tanah ini adalah Inyiak Haji Daud Rasyidi rahimahullah—ulama kharismatik, penyulam adab, guru ruhani, dan pemelihara budaya tinggi. Ia dikenal sebagai guru dari sang guru jiwa Tan Malaka, sekaligus penjaga nilai yang menerangi zamannya.

Buku Inyiak Daud Karya Dr, Ulil Amri Syafri
Pada 1895, beliau berguru kepada Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi (1860–1915), Mufti Syafi‘i di Tanah Haram dan guru dari tokoh-tokoh besar seperti KH. Ahmad Dahlan, KH. Hasyim Asy‘ari, dan Inyiak Haji Sulaiman Ar-Rasuli (PERTI)—para peletak dasar perjuangan Islam di Nusantara. Persahabatannya dengan Syekh Tahir Jalaluddin, sepupu Ahmad Khatib sekaligus tokoh pembaru Islam di Malaysia, memperluas cakrawala keilmuannya. Ia juga menjalin hubungan erat dengan ayahanda Buya HAMKA, serta bersinergi dengan Syekh Djamil Djambek dalam perjuangan dan dakwah.

Tak hanya melalui kitab dan mimbar, Inyiak Daud juga memberi sentuhan ruhani kepada Syekh Adam BB, pendekar silat yang berubah menjadi ulama dan pendakwah. Dari garis keluarganya lahir pula Muchtar Luthfi (1900–1950), murid didikannya yang menjadi pejuang gigih hingga dibuang ke Tanah Merah Digul bersama H. Jalaluddin Thaib. Sementara dari rahimnya sendiri lahir Buya Datuk Palimo Kayo, sahabat Buya HAMKA dan Mohammad Natsir, yang juga tumbuh dalam cahaya didikannya.

Inyiak Daud tak hanya mendidik, ia membentuk pribadi-pribadi merdeka—berpikir tajam, berhati jernih, dan berjiwa pemberani. Jejak langkahnya masih menyuburkan tanah Balingka hingga kini—bagai akar halus yang menyalurkan ruh pengabdian, ilmu, dan adab kepada generasi demi generasi.
Ia bukan sekadar ulama kampung, tapi penjaga nyala peradaban, dari tangannya ruh kebaikan mengalir luas: kepada santri, pendekar, pejuang, hingga tokoh bangsa

 #DrUlilAmriSyafri #InyiakDaudRasyidi #UlamaMinangkabau