Pendidikan yang dibangun dalam
kerangka Islamic Worldview memiliki landasan yang kuat, sebab kerangka
tersebut mengarahkan kita untuk melihat setiap aspek kehidupan—termasuk
pendidikan—dari perspektif yang menyeluruh, yang memadukan nilai-nilai dunia
dan akhirat, serta meletakkan iman sebagai dasar tindakan.
Islamic Worldview (Paradigma Islam)
adalah cara pandang yang berdasarkan pada prinsip-prinsip ajaran Islam dalam
memahami segala aspek kehidupan. Ia mencakup cara berpikir dan bertindak yang
berlandaskan pada akidah (keyakinan dasar dalam Islam) dan ajaran
Islam secara umum, dengan orientasi yang memadukan dunia dan akhirat.
Paradigma ini mencakup cara pandang terhadap kehidupan manusia, alam semesta,
masyarakat, kemajuan, nilai-nilai moral, dan hubungan manusia dengan Tuhan
serta sesama. Dalam Islamic Worldview, segala sesuatu di alam dilihat sebagai ciptaan Tuhan yang memiliki
tujuan dan keteraturan, termasuk akal manusia, ia adalah karunia Ilahi yang
saling memadu fungsi dan keterkaitannya dengan wahyuNya.
Hadirnya Islamic Worldview
terletak pada kemampuannya untuk memberikan landasan yang komprehensif bagi
seseorang dalam menghadapi berbagai realitas hidup, baik yang bersifat duniawi
maupun ukhrawi. Hal ini melibatkan pemahaman terhadap tema-tema besar seperti
kebahagiaan, prestasi, kemuliaan, kejujuran, beradab, kebudayaan, kematian,
maksiat, dan agama itu sendiri.
Dalam konteks di atas, Islamic
Worldview mengarahkan individu untuk berpikir secara kritis dan beradab
dalam artian terstuktur, runut, sistimatis dan dapat dipertangungjawabkan
sebagai ilmiyah, dengan landasan pada fiqh teks, fiqh waqi', sunnatullah,
dan fiqh awliyat—yang kesemuanya ini berfokus pada pemahaman terhadap
wahyu, hukum alam, dan kehidupan manusia dalam dimensi religus dan budaya yang
luas.
Islamic Worldview
memberikan landasan yang kokoh untuk membangun sistem pendidikan yang berakar
pada nilai-nilai Islam. Hal ini mencakup:
Pertama, Konsep Tujuan Pendidikan: Mencapai keseimbangan antara kebahagiaan dunia dan akhirat.
Membentuk insan yang bertakwa, berilmu, dan berakhlak mulia, meskipun alam
modernitas terus menerpa rancangan tujuan pendidikan yang beralih kepada
matrealisme.
Kedua, Kurikulum: Mengenalkan materi yang bersifat pengetahuan yang luas agar
terhubung kepada kebudayaan ilmu dalam budaya Islam kemudian berikutnya memberi
pengetahuan yang disertakan pelatihan pengembangan potensi diri.
Ketiga, Model dan Proses Pembelajaran: Menanamkan nilai-nilai Islam melalui keteladanan dan pembiasaan.
Menggunakan pendekatan integratif yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik.
Keempat, Evaluasi:
Mengukur pencapaian siswa tidak hanya pada aspek akademik, tetapi juga akhlak
dan keberagamaan. Menggunakan indikator yang sesuai dengan nilai-nilai Islam
Namun, untuk
benar-benar menginternalisasi Islamic Worldview dalam proses pendidikan dan kehidupan sehari-hari, seorang
muslim harus memperkuat literasi Islamis dan kemampuan berpikir kritis.
Literasi Islamis di sini berarti pemahaman yang
mendalam terhadap ajaran-ajaran Islam, termasuk pemahaman terhadap Al-Qur'an,
Hadis, serta fikih, akhlak, dan sejarah Islam. Sedangkan untuk mengembangkan Islamic
Worldview yang efektif, seorang Muslim harus mampu berpikir kritis,
yakni kemampuan untuk mengevaluasi informasi, analisis, dan situasi berdasarkan
prinsip-prinsip Islam
yang terkandung dalam wahyu ilahi dan Sunnah, serta atas bimbingan dan sudut
pandang ulama yang kompeten.
 |
| #ulilamrisyafri |
Berpikir kritis memungkinkan individu untuk tidak
hanya menerima apa adanya, tetapi juga untuk mempertanyakan, merenung, dan
mengkritisi sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam dan sesuai kemerdekaan
fungsi akal dan kemuliaannya. Tanpa
dua hal tersebut maka Islamic Worldview tak akan
berwujud pada individu muslim itu sendiri.
Manfaat Islamic Worldview dalam
Pendidikan antara lain Pembentukan Karakter
Islami tidak kehilangan identitas, Pengembangan Potensi Manusia secara natural
sesuai tujuan hidup manusia, Keselarasan Ilmu dan Agama, serta lahirnya profil
bijaksana dalam Pengambilan Keputusan melalui latihan siswa untuk berpikir kritis dan adil, dalam artian bersikap dan
berpihak pada kebenaran yang telah ditemukan bukan hanya berdasar emosional. Dengan demikian, Islamic
Worldview dalam pendidikan sangat penting sebagai identitas. Ia menanamkan
tujuan hidup yang lebih tinggi, lebih mendalam, dan lebih mengarah kepada
kebahagiaan dunia dan akhirat. #ulilamrisyafri #pendidikanbukanbukan #gurumanusia