Cluster Casablanca, Sentul City, Bogor - Jawa Barat - 16810 | Hotline: 0813-1112-5384 (Call/SMS/WA)

22 December 2016

Kunjungan Cikgu Singapura ke Muslim Cendekia Madani


Di akhir November 2016, Pusat Pendidikan Islam Muslim Cendekia Madani mendapat kunjungan tamu spesial dari negeri seberang. Mereka adalah rombongan para Cikgu dari Singapura yang ingin melihat proses pendidikan di Muslim Cendekia Madani. Rombongan tersebut juga membawa beberapa keluarga mereka, beberapa diantara Cikgu dan ustadz/ah yang hadir adalah Cikgu Latifah, Cikgu Noraini, Cikgu Syarief, Cikgu Husaini, Cikgu Azmi dan Cikgu Hanafi. Buya Ulil Amri Syafri sebagai Direktur dan mentor di Muslim Cendekia Madani langsung menyamput kedatangan tamu tersebut, didampingi mentor lain, KH. Salam dan Gus Fatahillah, serta tak ketinggalan juga para pelajar Muslim Cendekia Madani.  


Memasuki area Muslim Cendekia Madani, para Cikgu Singapura langsung berfoto bersama, bahkan selfi sekedar mengabadikan panorama yang sangat indah di sekitar sekolah. Bukit berlapis enam yang terkesan malu-malu memperlihatkan fisiknya, menjadi pemandangan indah dari arah belakang Muslim Cendekia Madani. Hanya saja, kabut tebal yang mengelilingi bukit-bukit tersebut masih enggan beranjak dari situ. Padahal keindahan bukit berlapis enam itulah yang dinantikan oleh tamu-tamu yang datang dari Singapura. Suasana sejuk pagi yang diiringi sesekali hembusan angin lembut membuat acara silaturrahim di Muslim Cedekia Madani ini menjadi amat berkesan. Bagi para cikgu Singapura, lingkungan seperti ini memberi nilai amat positif dalam proses pembelajaran di Muslim Cendekia Madani.

Kunjungan yang dilakukan para cikgu dan asâtiz/ah Singapura ini merupakan bentuk ketertarikan mereka untuk melihat lebih dekat konsep pendidikan yang dijalankan di Muslim Cendekia Madani. Keberadaan para pakar pendidikan yang hidup berbaur dengan para pelajarnya dan turun langsung dalam mendidik dan mengasuh mereka merupakan hal yang unik bagi para cikgu dan asâtidz/ah negeri Singa ini.

Penerapan ‘Islamic Boarded Home Schooling’ bagi para cikgu Singapura, seperti melihat sekumpulan keluarga yang terdiri dari anak-anak yang didampingi orang tuanya dalam sebuah proses belajar. Para pelajar tidak saja ditransfer ilmu-ilmu secara fokus, tapi ternyata nilai-nilai akhlak karimah oleh para Mentor yang menjadi ‘orang tuanya’ sangat dijadikan keteladanan dan pembiasaan di Muslim Cendekia Madani sebagai model pembelajaran.

Keluarga Besar Muslim Cendekia Madani sangat mengapresiasi kunjungan yang dilakukan para cikgu dan asâtidz/ah Singapura ini. Penyambutannya dilakukan dengan sealami mungkin, ditemani dengan suguhan penganan khas Sukabumi: singkong goreng yang manis dan Bandros, air rebusan jahe dan gula aren yang hangat. Suasana yang mungkin tidak akan didapatkan selain di Muslim Cendekia Madani. Para pelajar Muslim Cendekia Madani juga ikut ambil dalam menyambut tamu-tamu istimewa tersebut. Mereka menampilkan lagu-lagu nasyid  yang sangat merdu, bahkan berkesempatan pula mengenalkan Bacaan Al-Qur’an Langgam Muyassar yang menjadi ciri khas di Muslim Cendekia Madani.

Tak terasa kurang lebih 3 jam telah berlalu. Keramahan, kehangatan dan persaudaraan muslim dalam silaturrahim tersebut harus berakhir. Pertemuan hari itu membawa kesan mendalam buat semua yang hadir, utamanya untuk para cikgu dan asâtidz/ah. Bagi mereka, kesempatan ini menjadi kenangan seumur hidup yang amat disukurinya. Mereka sangat berterima kasih atas kehangatan penyambutan yang diterimanya dan berharap bisa secepatnya kembali lagi mengunjungi Muslim Cendekia Madani di lain kesempatan.

Dari silaturrahim ini tercipta sebuah rencana yang di gagas oleh para Cikgu Singapura, yaitu membuat ‘Wisata Muhibbah dan Pendidikan’, dengan mengirimkan rombongan anak-anak pelajar Singapura untuk “Sit-In” selama sepekan pada liburan 2017 mendatang. Mudah-mudahan rencana ini bisa difasilitasi oleh Muslim Cendekia Madani. Pada akhirnya, semoga tali persaudaraan Muslim Singapura-Muslim Cendekia Madani akan terus berlanjut, dengan datangnya para pelajar dari Singapura pada waktunya nanti. Insya Allah. 

18 December 2016

Catatan Pembelajaran Bulan Ke-4



Alhamdulillah, tak terasa kegiatan belajar mengajar di Muslim Cendekia Madani sudah memasuki bulan ke-5.

Di awal bulan ke-4 memang terjadi perombakan pola pembelajaran secara drastis yang tentu saja hal yang sangat biasa dalam sebuah lembaga pendidikan berbasis homeschooling. Di bulan 1 s/d 3 secara runtut peserta didik mengikuti pola pembelajaran bahasa arab menggunakan metode dan teknik yang disebutkan dalam paket Al-Arabiyyah Baina Yadaik. Kemudian di bulan keempat, karena memang sudah diwajibkan berbicara menggunakan bahasa arab di mana pun dan kapan pun, bahkan saat proses perjalanan menggunakan kereta Commuter Jabodetabek dalam rangka outing class, para peserta didik tetap berbahasa arab hingga banyak orang di sepanjang perjalanan tertarik perhatiannya karena beberapa anak seumuran SMP-SMA dengan pakaian kasual, tanpa peci, tanpa surban, yang beberapa di antaranya memakai jaket olah raga, berkomunikasi menggunakan bahasa arab sepanjang Jakarta Bogor.

Seperti yang sudah dijadwalkan, para peserta didik memulai program dengan pola baru ini sejak dari pagi hari dengan penekanan pada kemampuan takallum (berbicara).

Nah, berikut kegiatan sehari-hari setiap peserta didik di bulan keempat yang lalu:

  1. 04.00 - 05.00 : Persiapan shalat shubuh dan shalat shubuh berjamaah.
  2. 05.00 - 05.45 : One Day One Juz (Tilawah sehari satu Juz).
  3. 05.45 - 06.30 : Praktek Takallum (Berbicara dalam berbagai macam topik).
  4. 06.30 - 07.00 : Sarapan dan bersiap mengikuti program olah raga rutin.
  5. 07.00 - 08.00 : Olahraga rutin (Lari 5 km).
  6. 08.00 - 08.30 : Bersih-bersih lingkungan.
  7. 08.30 - 09.30 : Praktik Sharaf (ilmu derivasi kata) dan orasi berbahasa arab.
  8. 09.30 - 10.00 : Bersih diri.
  9. 10.00 - 11.00 : Praktek terjemah bahasa arab ke bahasa arab (terjemah definitif).
  10. 11.00 - 12.00 : Berlatih Khat dan Imla'.
  11. 12.00 - 13.00 : Shalat Zhuhur.
  12. 13.00 - 15.00 : Makan siang dan istirahat.
  13. 15.00 - 16.00 : Bersih diri, shalat ashar dan bersiap mengikuti pelajaran di kelas.
  14. 16.00 - 17.00 : Praktek Takallum (speaking) dan Istima' (listening).
  15. 17.00 - 18.00 : Free Time.
  16. 18.00 - 18.30 : Shalat Maghrib
  17. 18.30 - 19.00 : Tahsin (Peningkatan teknik membaca Al-Qur'an).
  18. 19.00 - 19.30 : Makan malam.
  19. 19.30 - 20.00 : Shalat Isya'.
  20. 20.00 - 21.30 : Musyahadah Aflaam (menonton film-film berbahasa arab).
  21. 21.30 - 04.00 : Istirahat.
Walhamdulillah, setelah berjalan beberapa waktu, para peserta didik tidak lagi canggung menggunakan bahasa arab di dalam keseharian mereka. Ucapan-ucapan "Ila aina?" atau "Idzhab ila hunaak!" atau "Ana uriidu dzalik," menjadi hal yang biasa terdengar dari mereka. Untuk menghilangkan ketakutan dalam menggunakan bahasa baru, maka setiap hari para peserta didik diharuskan orasi di tengah lapangan dengan suara keras di hadapan teman-temannya.

Salah sedikit atau salah banyak, adalah hal yang biasa dalam mempelajari sebuah bahasa. Dengan banyak mendengar, banyak memperhatikan mentor yang berbicara dalam bahasa arab yang baik, maka peserta didik pada akhirnya sanggup untuk menirukan dan sedikit demi sedikit ketakutan akan salah ucap menghilang. Sebab sudah menjadi rahasia umum bahwa pembelajar bahasa arab di Indonesia selalunya terfokus kepada grammatika bahasa arab dibanding kepada penggunaan bahasa itu sendiri. Sederhananya, apalah arti menguasai grammatika bahasa namun tidak juga mampu menggunakan bahasa itu dalam keseharian. 

Kemudian, dari program One Day One Juz, peserta didik sudah berhasil mengkhatamkan Al-Qur'an sebanyak 4 kali selama 4 bulan ini sesuai target yang dicanangkan termasuk juga menguasai langgam bacaan Qiraah Muyassarah yang terstandar sehingga peserta didik mampu membaca Al-Qur'an dengan langgam yang baik dan fasih, Walillahil hamd.

Dari banyak kegiatan itu, juga sempat diadakan beberapa kali outing class seperti Firqah Jawwalah (Tim Hiking) ataupun mengikuti tabligh akbar di luar kota juga futsal dan berenang rutin termasuk juga beberapa kali Ath-Thahyul Jama'i (memasak bersama).

Bagaimana dengan bulan kelima? Tentu akan ada banyak kejutan. Ditunggu ya beritanya...