Oleh : Dr. Ulil Amri Syafri
Keluhan pertama dalam mempelajari bahasa Arab adalah SUSAH. Kata tersebut berada pada posisi teratas untuk mendeskripsikan tingkat kesulitan mempelajari bahasa Al-Qur'an ini. Tentu saja. Bayangkan, mereka harus mempelajari bahasa asing dengan banyak perubahan kata untuk setiap kata. Ada kaidah-kaidah bahasa Arab yang harus dihafal. Selain itu, metode pengajaran bahasa Arab yang sering kali diawali dengan mengajarkan Nahwu-Sharaf, membuat ‘njelimet’ para pelajar. Ditambah dengan guru yang terkesan ‘kaku’ dalam proses pengajaran, meski mereka mengajarkan bahasa, tapi pelit berkomunikasi. Maka tak heran jika banyak para pelajar yang sudah mem-blok dirinya tidak sanggup mempelajari bahasa ini.
Pelabelan kata ‘susah’ seharusnya tidak
boleh dilakukan oleh mereka yang sedang dalam proses belajar bahasa Arab,
karena hal tersebut sangat merugikan. Rugi karena bahasa Arab adalah bahasa
ilmu dan jendela khazanah Islam yang agung, baik klasik maupun modern. Bahasa
Arab adalah bahasa peradaban sekaligus bahasa yang menyimpan sejarah panjang
manusia. Bahasa Arab juga bahasa komunikasi Rasulullah SAW yang tersimpan dalam
teks-teks hadis. Dengan kata lain, semua komunikasi Rasul ‘terekam’ dalam
bahasa tersebut, sekaligus firman-firmanNYA yang tentu saja tertulis juga dalam
bahasa Arab. Maka, mempelajarinya adalah sebuah keindahan dan keasyikan
tersendiri. Karena bahasa tersebut bukan saja jendela, tapi pintu besar meraih
kesuksesan.
Sesungguhnya, belajar bahasa arab itu
sangat menyenangkan, mudah, ringan, serta banyak tantangan yang asyik dan khas
bagi para pelajar-pelajar pemula.
Ya, belajar bahasa arab itu MUDAH dan ASYIK!
Semua kemudahan dan keasyikan ini bermula dari seorang pengajar, guru, ataupun
mentor bahasa tersebut. Hal ini pernah dikatakan oleh Mahmud Yunus, “metode pengajaran itu lebih penting
dibandingkan materi, tetapi seorang guru itu lebih penting dibandingkan metode
pengajaran. Namun ada yang lebih penting lagi dari hal itu semua, yaitu ‘Ruh’
dari guru tersebut.”
Dalam proses pembelajaran, apapun bisa
jadi sulit dan membosankan. Tapi dengan guru dan metode pengajaran yang tepat,
materi sulit dan berat bisa menjadi mudah. Apalagi jika materinya mudah dengan
para mentor yang tepat. Bukan saja materi jadi mudah difahami, bahkan kepribadian pelajar pun akan tumbuh dan
berkembang secara positif.
Konsep
ini sudah dipraktekkan pada beberapa pelajar pemula bahasa Arab di Muslim
Cendekia Madani. Para Pelajar ini mengakui bahwa ternyata belajar bahasa Arab
itu tidak susah, tidak ribet, apalagi repot.
Misalnya Aliya, putri berusia 16 tahun
ini memiliki ‘trauma’ dalam proses pengajaran bahasa Arab di awal SMA-nya. Hal
ini akibat kesulitan mengikuti proses pengajarannya ketika mondok di salah satu
pesantren. Bahasa Arab yang dia kenal dalam proses pembelajaran adalah qaidah
bahasa atau tata bahasa arab, biasa disebut ilmu Nahwu dan Sharaf, plus tehnik
pengajarannya yang klasik, yaitu menghafal tanpa faham maksudnya. Tentu saja ini
menjadi awal buruk baginya. Dalam hitungan pekan, pelajaran bahasa arab
tersebut menjadi sesuatu yang sulit dan tidak menyenangkan bagi dirinya.
Bersyukur Aliya punya orang tua, khususnya
ibunya yang terus mengingatkan anaknya agar mau terus belajar bahasa Arab agar bisa
memahami isi al Quran. “Kata Bunda, jika kita ingin menghapal al-Qur’an, akan
lebih baik jika kita paham bahasanya. Jadi mempermudah kita dalam menghapal dan
mempelajari isinya.”
Aliya kini merasa enjoy, senang, dan
menikmati proses pembelajarannya. Ia merasakan proses pengajaran yang
diterimanya saat ini sangat jauh berbeda dengan yang pernah ia dapatkan
sebelumnya. Kini ia merasa bersemangat dalam belajar bahasa Arab, padahal ia
juga sudah mulai mempelajari ilmu Sharaf. Kini Aliya bisa lebih paham apa
manfaat ilmu tersebut dalam berbahasa Arab.
Lain halnya Hani (15 tahun), pelajar asal
sekolah dari salah satu SMPIT di pekalongan. Hani mengatakan, “Saya jadi lebih
paham bahasa Arab karena lebih fokus, sehingga lebih mudah dan kuat
mengingatnya.” Hani sudah menjalani
proses belajar bahasa Arab 6 bulan. Alhamdulillah, saat ini ia sudah bisa
komunikasi berbahasa arab dengan baik, membaca tulisan arab tanpa harakat,
menonton film-film berbahasa Arab, bahkan selanjutnya akan masuk pada proses
belajar program office dan berbagai program komputer berbahasa Arab lainnya. Tentu
saja hal ini adalah sesuatu yang unik dan baru, sebab bahasa arab komputer
sangat special. Ini menjadi tantangan yang menyenangkan bagi Hani dan rekan-rekannya.
Pelajar lainnya adalah Muhammad Nuh Amri
(14 tahun), pelajar asal Madrasah Internasional Techno Natura Depok. Ketika tahu
akan ada program belajar program komputer dan web dengan bahasa Arab, ia merasa
senang. Meskipun ada 700 kosa kata yang berhubungan dengan computer dan dunia
maya yang harus dihapalnya, ia siap untuk melakukannya. “Gak masalah. Bahasa
arabnya pasti mengasyikkan karena kosa katanya mutakhir.”
Kemudian pelajar lainnya, Ilham (18
tahun), yang sebelumnya belum pernah mendapatkan pelajaran bahasa Arab. Ia sangat
menikmati proses pembelajaran bahasa Arab yang didapatkannya karena merasa metode
pengajarannya unik dan sangat menyenangkan. Ia juga sangat terkesan pada para
mentor yang mendampinginya belajar. “Mentor disini hebat, mampu mengajar saya
yang ‘agak lambat’ dalam belajar. Biasanya, tidak ada guru yang sanggup
mengajar saya, Mentor disini sangat sabar membimbing.” ujarnya.
Alhamdulillah, para pelajar sangat
menikmati proses pembelajaran mereka di MUSLIM CENDEKIA MADANI. Bayangan kesulitan-kesulitan
yang biasanya ada dalam belajar bahasa Arab tidak mereka temui disini. Mereka
tekun dan bersemangat untuk mencapai target tahun pertama mereka, yaitu mampu berbicara
bahasa Arab dengan baik, bisa berselancar di dunia maya berbahasa Arab, mengerti
Program Komputer berbahasa Arab. Mereka berharap bisa mendapat kesempatan untuk
kuliah di Timur Tengah dua tahun mendatang, insya Allah.
Belajar bahasa Arab susah? Tentu tidak!
Lembaga pendidikan Islam MUSLIM CENDEKIA
MADANI mengurai kesulitan dan kejenuhan proses belajar bahasa Arab yang kerap
dijumpai para pelajar. Memang betul pendapat yang menyatakan bahwa dalam proses
pembelajaran, apapun bisa jadi sulit dan membosankan. Tapi dengan guru dan
metode pengajaran yang tepat, materi sulit dan berat bisa menjadi mudah. Apalagi
belajar dengan materi yang mudah dan didampingi para mentor yang tepat. Jangankan
materi pelajaran tersebut jadi semakin mudah, bahkan para pelajar pun
mendapatkan pengalaman belajar yang mudah dan menyenangkan.
Pendidikan model ini perlu dihadirkan bagi para pelajar dan anak anak masa kini, agar anak lebih paham bahwa ternyata belajar bahasa Arab itu asik dan menyenangkan.
Mumtaaz zaid Doktor! Baarakallaahu fikum.
ReplyDeleteMasyaAllah ahsanta
ReplyDelete