Cluster Casablanca, Sentul City, Bogor - Jawa Barat - 16810 | Hotline: 0813-1112-5384 (Call/SMS/WA)

24 April 2017

Tips Mencari Sekolah Untuk Keluarga Muslim

Oleh: Dr. Muhyani*


Tugas orang tua dari keluarga muslim yang utama adalah mengantarkan anak menjadi generasi yang tangguh serta taat pada Allah dan Rasul-Nya, sehingga anak selamat dari siksa neraka. Karena itu orang tua hendaknya memperhatikan keagamaan, program dan juga memperhatikan lingkungan tempat anak akan dididik. Orang tua boleh berkeinginan untuk menjadikan anaknya apa saja asalkan tidak menyalahi prinsip pendidikan Islam.
Berikut ini ada beberapa tips memilih lembaga pendidikan bagi keluarga Muslim:
Pertama, pilih lembaga pendidikan yang aqidahnya benar. Di jaman sekarang ini lembaga-lembaga pendidikan Islam banyak bertebaran di pelosok negeri. Mulai dari lembaga pendidikan mahal yang menawarkan berbagai keunggulan-keunggulan dalam proses pendidikannya, hingga lembaga pendidikan berbasis home schooling yang kian diminati oleh orang tua muslim. Dari keseluruhan lembaga-lembaga tersebut, pilih lembaga pendidikan yang memperhatikan konsep pembinaan keagamaannya berbasis al-Qur’an dan Hadis. Hal ini menjadi pondasi awal untuk membentuk anak agar tumbuh menjadi seorang muslim yang berakidah lurus.

Kedua, pilih yang mengajarkan anak untuk sadar beragama, menjalankan agama berdasarkan ilmu. Lembaga pendidikan yang baik harus mengedepankan tradisi keilmuan dalam membina para pelajarnya. Artinya, semua ilmu-ilmu yang diajarkan harus didasari oleh ilmu-ilmu yang ada, bukan berdasarkan kebiasaan atau tradisi.

Ketiga, mengutamakan pengamalan adab-adab Islam dalam keseharian. Lembaga pendidikan Islam yang baik adalah lembaga pendidikan yang dapat menerapkan apa yang diajarkan, apa yang dididik, dan apa yang dibina pada pelajarnya. Jadi, ilmu-ilmu yang mereka dapatkan tidak hanya dihapal dan dipelajari, tapi juga dipraktekkan secara langsung dalam proses pendidikannya. 


Keempat, program pendidikan nya jelas dan efektif. Sudah menjadi keluhan banyak pihak bahwa sistem pendidikan di Indonesia terlalu membuang waktu dan tidak efektif. Ketika masuk pendidikan menengah misalnya, anak dihadapkan pada banyak materi yang menguras waktu dan tenaga, padahal kesemua materi tersebut tidak diperlukan ketika anak akan melanjutkan ke perguruan tinggi, hanya sebagian kecilnya saja. Alangkah baiknya jika orang tua memilihkan lembaga pendidikan yang fokus dan mendalam, agar sejak awal anak mulai diarahkan sesuai dengan keinginannya. Sehingga, materi-materi yang diberikan bisa diberikan secara efektif sehingga peluang untuk menguasai bidang keilmuan tersebut secara dini sangat besar.

Kelima, pilih yang memberikan skill menghadapi masalah dalam hidup. Hampir kebanyakan lembaga pendidikan menitikberatkan proses pendidikannya pada penguasaan kognitif semata. Demi memperoleh nilai UN yang baik, anak dijejali materi-materi keilmuan sehingga melupakan pembinaan mentalnya. Salah satu pembinaan mental yang terlupa dalam proses pendidikan sekarang adalah mendidik jiwa anak agar tangguh, kuat, dan tawakkal pada setiap masalah yang ada dihadapannya. Lembaga pendidikan yang baik tahu betul bahwa kesuksesan dan keberhasilan anak tidaklah diukur oleh besaran nilai tes yang ada, tapi seberapa kuat karakter dan kepribadian anak dalam menghadapi permasalahan yang menghadang langkahnya.  

Keenam, memperhatikan kesehatan anak baik secara fisik maupun psikis. Makanan dan minuman yang dikonsumsi sangat berpengaruh pada kondisi fisik dan psikis seorang anak. Jika sejak kecil pola makan yang diberikan pada anak keliru, makan hal ini akan berimbas pada kecerdasan, ketenangan jiwa, dan ketahanan fisik anak. Padahal, untuk menuntut ilmu dengan baik, dibutuhkan tubuh yang sehat dan kuat, pikiran yang tenang dan stabil, serta ketajaman berpikir yang baik. Dalam hal ini, memilih lembaga pendidikan yang concern terhadap pola makan sebagai basis kesehatan jasmani dan ruhani sudah menjadi keharusan pada saat ini. 
Ketujuh, dibina oleh guru yang kompeten keilmuannya. Salah satu problem dalam pendidikan adalah para pengajar kurang memiliki kompetensi dalam bidang keilmuan yang diajarkannya. Misalnya, banyak para guru yang mengajarkan ilmu-ilmu Hadis tapi bidang studi yang mereka ambil bukanlah ilmu-ilmu Hadis. Sehingga mereka tidak maksimal dalam mengajar atau mendidik anak, atau bisa dikatakan hanya sekedar mengajar saja. Lembaga pendidikan yang baik adalah lembaga pendidikan yang memiliki tenaga pengajar sesuai dengan kompetensi keilmuannya, agar dapat mendukung keberhasilan proses pembinaan intelektual anak.

Kedelapan, iklim lembaga pendidikan yang kondusif, penuh kekeluargaan, saling asah, asuh, dan asih. Kondisi pendidikan di Indonesia kini dipenuhi dengan kasus ‘bullying’. Adat ketimuran yang dimiliki dalam proses pendidikan dahulu kini berganti dengan kebiasaan mengejek dan menghina, baik secara fisik ataupun psikis. Penting untuk orang tua agar melihat dari dekat seperti apa proses pergaulan di sebuah lembaga pendidikan. Ini dilakukan agar bisa menyelamatkan anak dari kebiasaan ‘bullying’ yang sudah menjadi kelumrahan dalam sebuah institusi pendidikan, boarding school ataupun non boarding school.

Selamat memilih lembaga pendidikan yang tepat untuk sang buah hati. Semoga pilihan para orang tua membawa kebahagiaan dan keberkahan bagi anak-anak keluarga muslim dunia dan akhirat. Aamiin.
·   

 *Mentor lembaga pendidikan Muslim Cendekia Madani dan pakar psikologi pendidikan Islam



0 komentar:

Post a Comment