Cluster Casablanca, Sentul City, Bogor - Jawa Barat - 16810 | Hotline: 0813-1112-5384 (Call/SMS/WA)

10 April 2017

Benarkah Belajar Bahasa Arab itu susah, ribet, dan repot?

Image result for belajar bahasa arab kantun

Oleh : Dr. Ulil Amri Syafri

Keluhan pertama dalam mempelajari bahasa Arab adalah SUSAH. Kata tersebut berada pada posisi teratas untuk mendeskripsikan tingkat kesulitan mempelajari bahasa Al-Qur'an ini. Tentu saja. Bayangkan, mereka harus mempelajari bahasa asing dengan banyak perubahan kata untuk setiap kata. Ada kaidah-kaidah bahasa Arab yang harus dihafal. Selain itu, metode pengajaran bahasa Arab yang sering kali diawali dengan mengajarkan Nahwu-Sharaf, membuat ‘njelimet’ para pelajar. Ditambah dengan guru yang terkesan ‘kaku’ dalam proses pengajaran, meski mereka mengajarkan bahasa, tapi pelit berkomunikasi.  Maka tak heran jika banyak para pelajar yang sudah mem-blok dirinya tidak sanggup mempelajari bahasa ini.

Pelabelan kata ‘susah’ seharusnya tidak boleh dilakukan oleh mereka yang sedang dalam proses belajar bahasa Arab, karena hal tersebut sangat merugikan. Rugi karena bahasa Arab adalah bahasa ilmu dan jendela khazanah Islam yang agung, baik klasik maupun modern. Bahasa Arab adalah bahasa peradaban sekaligus bahasa yang menyimpan sejarah panjang manusia. Bahasa Arab juga bahasa komunikasi Rasulullah SAW yang tersimpan dalam teks-teks hadis. Dengan kata lain, semua komunikasi Rasul ‘terekam’ dalam bahasa tersebut, sekaligus firman-firmanNYA yang tentu saja tertulis juga dalam bahasa Arab. Maka, mempelajarinya adalah sebuah keindahan dan keasyikan tersendiri. Karena bahasa tersebut bukan saja jendela, tapi pintu besar meraih kesuksesan.

Sesungguhnya, belajar bahasa arab itu sangat menyenangkan, mudah, ringan, serta banyak tantangan yang asyik dan khas bagi para pelajar-pelajar pemula.

Ya, belajar bahasa arab itu MUDAH dan ASYIK! Semua kemudahan dan keasyikan ini bermula dari seorang pengajar, guru, ataupun mentor bahasa tersebut. Hal ini pernah dikatakan oleh Mahmud Yunus, “metode pengajaran itu lebih penting dibandingkan materi, tetapi seorang guru itu lebih penting dibandingkan metode pengajaran. Namun ada yang lebih penting lagi dari hal itu semua, yaitu ‘Ruh’ dari guru tersebut.

Dalam proses pembelajaran, apapun bisa jadi sulit dan membosankan. Tapi dengan guru dan metode pengajaran yang tepat, materi sulit dan berat bisa menjadi mudah. Apalagi jika materinya mudah dengan para mentor yang tepat. Bukan saja materi jadi mudah difahami, bahkan  kepribadian pelajar pun akan tumbuh dan berkembang secara positif.

Konsep ini sudah dipraktekkan pada beberapa pelajar pemula bahasa Arab di Muslim Cendekia Madani. Para Pelajar ini mengakui bahwa ternyata belajar bahasa Arab itu tidak susah, tidak ribet, apalagi repot.

Misalnya Aliya, putri berusia 16 tahun ini memiliki ‘trauma’ dalam proses pengajaran bahasa Arab di awal SMA-nya. Hal ini akibat kesulitan mengikuti proses pengajarannya ketika mondok di salah satu pesantren. Bahasa Arab yang dia kenal dalam proses pembelajaran adalah qaidah bahasa atau tata bahasa arab, biasa disebut ilmu Nahwu dan Sharaf, plus tehnik pengajarannya yang klasik, yaitu menghafal tanpa faham maksudnya. Tentu saja ini menjadi awal buruk baginya. Dalam hitungan pekan, pelajaran bahasa arab tersebut menjadi sesuatu yang sulit dan tidak menyenangkan bagi dirinya.

Bersyukur Aliya punya orang tua, khususnya ibunya yang terus mengingatkan anaknya agar mau terus belajar bahasa Arab agar bisa memahami isi al Quran. “Kata Bunda, jika kita ingin menghapal al-Qur’an, akan lebih baik jika kita paham bahasanya. Jadi mempermudah kita dalam menghapal dan mempelajari isinya.” 

Aliya kini merasa enjoy, senang, dan menikmati proses pembelajarannya. Ia merasakan proses pengajaran yang diterimanya saat ini sangat jauh berbeda dengan yang pernah ia dapatkan sebelumnya. Kini ia merasa bersemangat dalam belajar bahasa Arab, padahal ia juga sudah mulai mempelajari ilmu Sharaf. Kini Aliya bisa lebih paham apa manfaat ilmu tersebut dalam berbahasa Arab.

Lain halnya Hani (15 tahun), pelajar asal sekolah dari salah satu SMPIT di pekalongan. Hani mengatakan, “Saya jadi lebih paham bahasa Arab karena lebih fokus, sehingga lebih mudah dan kuat mengingatnya.”  Hani sudah menjalani proses belajar bahasa Arab 6 bulan. Alhamdulillah, saat ini ia sudah bisa komunikasi berbahasa arab dengan baik, membaca tulisan arab tanpa harakat, menonton film-film berbahasa Arab, bahkan selanjutnya akan masuk pada proses belajar program office dan berbagai program komputer berbahasa Arab lainnya. Tentu saja hal ini adalah sesuatu yang unik dan baru, sebab bahasa arab komputer sangat special. Ini menjadi tantangan yang menyenangkan bagi Hani dan rekan-rekannya.

Pelajar lainnya adalah Muhammad Nuh Amri (14 tahun), pelajar asal Madrasah Internasional Techno Natura Depok. Ketika tahu akan ada program belajar program komputer dan web dengan bahasa Arab, ia merasa senang. Meskipun ada 700 kosa kata yang berhubungan dengan computer dan dunia maya yang harus dihapalnya, ia siap untuk melakukannya. “Gak masalah. Bahasa arabnya pasti mengasyikkan karena kosa katanya mutakhir.”

Kemudian pelajar lainnya, Ilham (18 tahun), yang sebelumnya belum pernah mendapatkan pelajaran bahasa Arab. Ia sangat menikmati proses pembelajaran bahasa Arab yang didapatkannya karena merasa metode pengajarannya unik dan sangat menyenangkan. Ia juga sangat terkesan pada para mentor yang mendampinginya belajar. “Mentor disini hebat, mampu mengajar saya yang ‘agak lambat’ dalam belajar. Biasanya, tidak ada guru yang sanggup mengajar saya, Mentor disini sangat sabar membimbing.” ujarnya.

Alhamdulillah, para pelajar sangat menikmati proses pembelajaran mereka di MUSLIM CENDEKIA MADANI. Bayangan kesulitan-kesulitan yang biasanya ada dalam belajar bahasa Arab tidak mereka temui disini. Mereka tekun dan bersemangat untuk mencapai target tahun pertama mereka, yaitu mampu berbicara bahasa Arab dengan baik, bisa berselancar di dunia maya berbahasa Arab, mengerti Program Komputer berbahasa Arab. Mereka berharap bisa mendapat kesempatan untuk kuliah di Timur Tengah dua tahun mendatang, insya Allah.

Belajar bahasa Arab susah? Tentu tidak!

Lembaga pendidikan Islam MUSLIM CENDEKIA MADANI mengurai kesulitan dan kejenuhan proses belajar bahasa Arab yang kerap dijumpai para pelajar. Memang betul pendapat yang menyatakan bahwa dalam proses pembelajaran, apapun bisa jadi sulit dan membosankan. Tapi dengan guru dan metode pengajaran yang tepat, materi sulit dan berat bisa menjadi mudah. Apalagi belajar dengan materi yang mudah dan didampingi para mentor yang tepat. Jangankan materi pelajaran tersebut jadi semakin mudah, bahkan para pelajar pun mendapatkan pengalaman belajar yang mudah dan menyenangkan.

Pendidikan model ini perlu dihadirkan bagi para pelajar dan anak anak masa kini, agar anak lebih paham bahwa ternyata belajar bahasa Arab itu asik dan menyenangkan. 


2 komentar: